PAK HARTO


JENDERAL SOEHARTO 


(PRESIDEN RI KE 2, 1966-1998) 


THE SMILING GENERAL 






Jenderal Besar TNI (Purn.) H.M. Soeharto 
(lahir Kemusuk Yogyakarta 8 Juni 1921- Wafat Jakarta 27 Januari 2008) Adalah Presiden RI kedua menggantikan Ir Soekarno dengan masa Jabatan 12 Maret 1966- 21 Mei 1998, orangtua beliau bernama Kertosudiro dan Sukirah. Masa kecil beliau dihabiskan didesa dan harus pula bekerja disawah, beliau bersekolah di sekolah rakyat, ketika semakin besar beliau tinggal bersama Mbah Atmosudiro, ayah dari ibunya beliau bersekolah di usia delapan tahun, tetapi sering berpindah. Semula disekolahkan di Sekolah Dasar (SD) di Desa Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes (Yogyakarta) lantaran ibu dan ayah tirinya, Pramono pindah rumah ke Kemusuk Kidul. Ayah beliau kemudian memindahkan Pa Harto ke Wuryantoro, Wonogiri, Jawa Tengah. Pa Harto dititipkan di rumah bibinya yang menikah dengan seorang mantri tani bernama Prawirowihardjo. 

         Dari paman beliau lah beliau belajar tentang pertanian dan akhirnya menjadi kegemaran beliau. Beliau memulai masa SMP di SMP Muhammadiyah Yogjakarta, saat tamat SMP sebenarnya beliau ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi namun kondisi keuangan tidak memungkinkan dan akhirnya beliau bekerja pembantu klerek pada sebuah Bank Desa (Volk-bank). Tidak lama kemudian dia minta berhenti. 1 Juni 1942 Karier militer beliau dimulai setelah diterima sebagai siswa sekolah militer di Gombong Jawa tengah, setelah enam bulan beliau lulus dengan pangkat kopral beliau terpilih sebagai prajurit teladan serta resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Beliau sempat dikirim ke Bandung untuk menjadi tentara cadangan di Markas Besar Angkatan Darat selama seminggu. 

          Setelah berpangkat sersan tentara KNIL, dia kemudian menjadi Komandan Peleton, Komandan Kompi di dalam militer yang disponsori Jepang  yang dikenal sebagai tentara PETA komandan resimen dengan pangkat Mayor, dan Komandan Batalyon berpangkat Letnan Kolonel. Era kemerdekaan beliau menjadi komandan Brigade Garuda Mataram dan beliau ikut serta dalam Serangan Oemoem 1 Maret 1949 yang berhasil menduduki Jogjakarta. Beliau juga pernah menjadi Komandan APRIS sektor Makassar dan pada usia 32 Tahun Pa Harto dipindahkan ke Markas Divisi dan diangkat menjadi Komandan Resimen Infenteri 15 dengan pangkat Letnan Kolonel (1 Maret 1953). Pada 3 Juni 1956, ia diangkat menjadi Kepala Staf Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro di Semarang. 

  Dari Kepala Staf, beliau diangkat sebagai pejabat Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro. Pada 1 Januari 1957, pangkat beliau dinaikkan menjadi Kolonel dan pada usia 38 tahun, Pa Harto mengikuti kursus C SSKAD (Sekolah Staf dan Komando AD) di Bandung dan pangkatnya dinaikkan menjadi Brigadir Jenderal pada 1 Januari 1960. Kemudian dia diangkat sebagai Deputi I Kepala Staf Angkatan Darat di usia 39 tahun. Diusia ke 40 Tahun pada 1 Oktober 1961 beliau mendapat jabatan Rangkap sebagai Panglima Korps Tentara I Caduad (Cadangan Umum AD) dan Panglima Kohanudad (Komando Pertahanan udara AD). Beliau juga sempat menjadi Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat dengan markas terletak di Ujung Pandang (Makassar sekarang) setelah selesai menjabat sebagai Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat beliau akhirnya menjadi Panglima Komando Strategis (Kostrad) pada tahun 1965 dan meletuslah pengkhianatan G30S PKI dan pada 11 Maret beliau menerima Surat Perintah 11 Maret dan pada 12 Maret 1966 beliau membubarkan PKI saat beliau menjabat sebagai Pejabat presiden RI hingga 27 Maret 1966 dan selama 32 tahun beliau menjabat sebagai presiden RI kedua Menggantikan Presiden Soekarno

beliau menikah dengan R.A Siti Hartinah pada 26 Desember 1947 dan dikaruniai 6 orang anak

selamat hari lahir Jenderal

(Dirangkum dari berbagai sumber)


Komentar