KISAH ISTRI PAHLAWAN REVOLUSI

IBU  MT HARYONO 



Kali ini saya ingin membuat artikel yang saya tujukan kepada Almh. Ibu Mariatne MT Haryono. Tulisan ini sebagai wujud kekaguman saya terhadapnya sebagai istri yang begitu kuat dan bijaksana serta tangguh dalam membesarkan anak-anaknya.





Ibu Mariatne MT Haryono atau Mariatne Mertokusumo lahir di Tegal 9 November 1925. beliau adalah anak tertua dari Bapak Besar Mertokusumo dan Loesinah Mertokusumo dan memiliki 3 orang adik. Beliau menikah dengan Bapak MT Haryono pada tanggal 2 Juli 1950 ketika Bapak Haryono masih berpangkat Mayor, dan setelah itu beliau mengikuti Pak Haryono yang bertugas di Belanda sebagai Atase Militer Indonesia di sana. Sosoknya dapat digambarkan dengan kata-kata berikut: dingin, tenang, tidak banyak bicara, tidak bisa berbasa-basi, tidak pernah menunjukkan apa yang beliau rasakan, pemendam perasaan yang handal, hemat dalam emosi, kepraktisan dalam berpikir, dan kebaikan yang selalu dia tunjukkan melalui dirinya. tindakan. Gambaran ini saya dapatkan melalui salah satu tulisan cucunya. Dan yang membuat saya pribadi merasa bahwa beliau adalah wanita yang luar biasa kuat ketika harus membersihkan darah suaminya yang ditembak mati oleh para pengkhianat G30S / PKI dengan tangannya sendiri tanpa menangis dan dibantu oleh putra tertuanya. Mungkin tidak semua wanita bisa melakukan ini, membersihkan darah suaminya yang harus mati di tangan pasukan pengkhianat tanpa menangis dan dia juga menunjukkan ketenangan yang luar biasa saat kejadian itu terjadi. Dia tidak pernah mengeluh atau menceritakan hal-hal yang menyedihkan tentang suaminya atau kejadian itu, hanya satu kalimat yang pernah dia ucapkan yang sekaligus menggambarkan ketegarannya "sudah risiko menjadi istri tentara."

Beliau berhasil membesarkan kelima anaknya dengan sedikit bantuan dari pemerintah sebagai janda pahlawan revolusi. dengan sangat sederhana beliau berusaha memenuhi semua kebutuhan anggota keluarganya. beliau juga melanjutkan hobi mendiang suaminya yaitu menanam anggrek yang beliau gunakan untuk menambah penghasilan ekonomi keluarganya. Tidak banyak yang bisa saya bahas dan semoga artikel singkat ini bermanfaat bagi semua pembaca

Untuk Almh. Ibu Mariatne MT Haryono, izinkan saya menyampaikan rasa hormat dan sujud saya atas semua pelajaran yang dapat kita petik dari perjalanan hidup ibu, semoga Ibu mendapatkan tempat terbaik bersama Tuhan Yang Maha Esa bersama suami tercinta.



Aamiin



Dasar penulisan:


Buku Dari Hati ke Hati oleh Ibu A. Yani



Blog cucu beliau

Komentar