Rapat Besar Lapangan Ikada
(19 September 1945)
Rapat Besar Lapangan Ikada adalah rapat akbar yang dilaksanakan pada 19 September 1945 atas prakarsa pemuda Menteng 31 melalui Komite Van Actie. Rapat ini dilaksanakan di lapangan Ikada (area Monas sekarang) dalam rangka memperingati 1 bulan proklamasi kemerdekaan Indonesia, rapat akbar ini dihadiri oleh ratusan pemuda yang datang dari berbagai daerah di Indonesia dan dihadiri pula oleh para tokoh nasional termaksud Dwi Tunggal Soekarno-Hatta. Tujuan diadakannya rapat akbar ini adalah untuk menyambut kemerdekaan Indonesia dan mempekuat mental rakyat mengenai kemerdekaan dan mempertemukan rakyat Indonesia dengan pemimpinnya. Para Pemuda memobilisasi masa dan terus mendesak pemerintah untuk menyadari arti pentingnya rakyat bagi suatu negara, mereka tidak puas dengan struktur dan kondisi awal pemerintahan Indonesia dimasa awal kemerdekaan. Aksi ini juga untuk memperlihatkan kepada pemerinah militer Jepang yang tetap bersikeras mempertahankan status quo hingga sekutu datang ke Indonesia.
Awlnya aksi ini akan diselenggarakan pada 17 September 1945, namun karena ancaman dari pihak Jepang dan sekutu maka rapat diundur selama 2 hari, 19 September 1945 lautan manusia memenuhi lapangan Ikada, mereka rela dibawah terik matahari Jakarta menunggu para pemimpinnya tiba,dari pagi menjelang sore sembari mmenyanyikan lagu perjuangan dan yel-yel yang memantik semangat mereka setia menanti kehadiran para pemimpinnya. Ketika Bung Karno dan para menterinya belum tiba, walikota Jakarta bapak Soewirjo dan Ketua Komite Nasional Daerah Jakarta Mr Moh. Roem mengambil alih tanggung jawab atas semua orang yang berkumpul di Ikada.
Dwi tunggal akhirnya tiba di lapangan Ikada menemui rakyatnya yang telah menunggu selama berjam-jam, namun Bung Karno hanya berpidato selama 5 menit yang berisi agar rakyat agar tetap menjaga kepercayaanya kepada pemerintah. Walaupun berlangsung singkat namun memiliki makna yang mendalam, adapun maknanya adalah sebagai berikut :
- Rapat tersebut berhasil mempertemukan pemerintah Republik Indonesia dengan rakyatnya.
- Rapat tersebut merupakan perwujudan kewibawaan pemerintah Republik Indonesia terhadap rakyat.
- Menanamkan kepercayaan diri bahwa rakyat Indonesia mampu mengubah nasib dengan kekuatan sendiri.
- Rakyat mendukung pemerintah yang baru terbentuk. Buktinya, setiap instruksi pimpinan mereka laksanakan.
Komentar
Posting Komentar