PETA (PEMBELA TANAH AIR)
Tentara Sukarela Pembela
Tanah Air atau PETA (dalam
Bahasa Jepang : (郷土防衛義勇軍 kyōdo bōei giyūgun) adalah organisasi militer
yang dibentuk oleh Jepang di Indonesia pada masa pendudukan Jepang (1942-1945.)
Tentara Pembela Tanah Air dibentuk pada 3 Oktober 1943 berdasarkan maklumat
Osamu Seirei No 44 yang diumumkan Letnan Jenderal Kamakichi Harada (panglima
tentara ke 16 di Jawa.) Tujuan pembentukannya ialah menghadapi perang Asia
Timur Raya dan melindungi wilayah pendudukan Jepang dari serangan Sekutu.
Pembentukan PETA diinisiatifkan oleh seorang pimpinan nasionalis bernama R.
Gatot Mangkupraja. Para pemuda Indonesia yang masuk kedalam PETA mendapatkan
pelatihan fisik dan senjata oleh Jepang, hingga akhirnya PETA menjadi salah
satu cikal bakal dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). PETA sendiri dibentuk
sebagai Tentara teritorium yang berkewajiban mempertahankan wilayah
komandonya
Adapun jenjang kepangkatan
dalam PETA :
- Daidancho
(Komandan Batalyon) : biasanya merupakan tokoh masyarakat atau tetua dalam
masyarakat
- Chudanco
(Komandan Kompi) : biasanya berasal dari
kalangan guru
- Shodanco
(Komandan Pleton) : biasanya berasal
dari pelajar sekolah lanjutan
- Budanco
(Komanda Regu) :
Sekolah dasar
- Giyuhei
(Prajurit Sukarela
: Sekolah dasar
Mereka akan menjalani pelatihan yang berpusat di
Markas Jawa
Boei Giyugun Kanbu Kyoikutai (Korps Latihan Pemimpin Tentara Sukarela Pembela
Tanah Air di Jawa) yang terletak di Bogor (kini Museum PETA) dan setelah
selesai mengikuti pelatihan tersebut,mereka akan ditempatkan diberbagai
Batalyon disepanjang Jawa, Madura, dan Bali. Para jebolan Peta antara lain
Jenderal Soedirman, Jenderal Soeharto, dan Jenderal Ahmad Yani
Hari ini 77 tahun yang
lalu, Tentara PETA berdiri
Sekian
Sumber penulisan :
Wikipedia.com
Kompas.com
Kompasiana.com
Komentar
Posting Komentar