PENGALAMAN BELAJAR SEJARAH 1965 (PART II)

 PENGALAMAN BELAJAR SEJARAH 1965 (Part II) 

 

1965


Dan sepanjang masa SMA itulah merupakan puncak saya mempelajari sejarah 1965. Teori dalang dari peristiwa itu dapat saya lahap, teori bahwa PKI adalah dalang, konflik internal Angkatan Darat, permainan seseorang yang berambisi merebut kekuasaan presiden yang tengah bertahta pada saat itu, sampai ulah agen negara luar yang menginginkan emas yang salah satu wilayah di Indonesia (pasti para pembaca sudah mengetahuinya kan?, bahkan mungkin lebih master dari saya) Bahkan teori bahwa “Ibukota B” ikut andil dalam permainan 1965 pun saya dapatkan.  Ya masa SMA adalah masa puncak saya untuk mengenal sejarah 1965. Dan sepanjang saya melihat dari sisi “Kanan” dan juga “Kiri” saya melihat bahwa itulah yang terjadi, bahwa peristiwa itu adalah kejadian untuk mengubah dasar negara kita menjadi dasar negara untuk mencapai “masyarakat tanpa kelas”

 

   Mungkin pengalaman saya dan pengalaman pembaca tidaklah sama (bahkan pemikirannya pun tidaklah sama) namun dari semua pengalaman yang saya dapatkan selama saya belajar sejarah 1965,saya merumuskan kedalam 4 kalimat yang sering saya gunakan untuk melihat peristiwa ini.  

 

“Membunuh Untuk Alasan Apapun Dan Konteks Apapun Tidaklah Dibenarkan”

“Tidak Ada Akibat Tanpa Dimulainya Sebab”

“Yang Sudah Terjadi Ya Sudah*”

“Memaafkan Namun Tidak Melupakan*”

 

Ya, itulah pengalaman saya seorang anak muda biasa dalam belajar sejarah 1965, mungkin tidak terlalu special (atau bahkan wah) namun inilah cara saya untuk tetap menjaga ingatan atas tragedi yang pernah menimpa bangsa yang mungkin akan saya pimpin 5 atau 10 tahun kedepan

 

Sekian

*Kalimat nomor 3 dan 4 saya mengutip dari perkatan Ibu Nani Sutoyo, puteri Pahlawan Revolusi Mayjend TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo  


Komentar