Firasat kepergian Jenderal Ahmad Yani
Ada beberapa firasat yang terjadi menjelang kepergian Pahlawan
Revolusi Jenderal Ahmad Yani, firasat tersebut adalah :
· - Minyak wangi dan melihat upacara
Pada 30 september 1965 sepulang Pak Yani dari kantor beliau, seperti biasa
beliau disambut oleh para pengawal rumah dan putri-putrinya yang telah menunggu,
selepas bertemu dengan anak-anak beliau dan menanyakan dimana istri beliau yang
ternyata tengah menyiapkan makan siang didapur, Pak Yani melanjutkan mengobrol
dengan putri-putri beliau, Pak Yani sempat mengatakan bahwa anak-anak beliau
boleh untuk tidak belajar dahulu (tidak sekolah dulu) dan mengatakan bahwa
mereka boleh ikut ke istana untuk melihat parade peringatan hari Angkatan
Bersenjata yang akan diselenggarakan pada tanggal 5 Oktober. Beliau mengatakan
dalam bahasa Jawa “kabeh melu bapak nang istana ndelok arak-arakan ono nyanyi pokoke
ora usah sekolah, mbolos kabeh” (semua ikut bapak ke istana untuk melihat upacara
hari Angkatan bersenjata, ada paduan suara, pokoknya tidak usah sekolah mbolos
semua) dan ternyata tak jauh dari tempat duduk beliau mengobrol dengan
putri-putri beliau, terdapat sebuah botol minyak wangi yang tersenggol oleh
tangan beliau dan akhirnya tumpah.
Kemudian
beliau meraup minyak wangi tersebut dan mengolehkannya ke badan putri-putri
beliau sambal berkata “ nek ono sing takon seko sopo wangine, kondoe seko bapak”
(kalo ada yang bertanya dari mana kamu mendapat wangi ini, bilang dari bapak)
· - Peralatan Golf
Pak
yani sempat berpesan kepada supir beliau untuk menyimpan dan membersihkan peralatan
Golf yang sering dipake oleh pak yani karena sudah tidak akan dipakai lagi, Pak
Yani sendiri memang memiliki kegemaran Golf.
· - Penelpon Misterius
Beberapa
jam sebelum kejadian, tepatnya pukul 11 sampai 12 malam, rumah jenderal yani
mendapat telpon mistrerius yang diangkat oleh putri sulung beliau yang
menayakan apakah bapak ahmad yani ada di rumah dan dijawab bahwa beliau ada dan
sudah tidur, kejadian telpon misterius itu terjadi sebanyak 2 kali
Ternyata
firasat tersebut mengarah kepada satu kejadian dimana Bapak Ahmad Yani menjadi
korban dari G30S/PKI 1965
Sumber rujukan :
Buku Profil seorang Prajurit TNI
Buku Tujuh Prajurit TNI Gugur 1 Oktober 1965
Komentar
Posting Komentar