Firasat Kepergian Pahlawan Revolusi Jenderal MT Haryono

 

Firasat Kepergian Pahlawan Revolusi : Jenderal MT Haryono





Ada beberapa firasat yang terjadi menjelang kepergian pahlawan revolusi Jenderal MT Haryono, firasat tersebut adalah sebagai berikut :



·        Peringatan

Satu bulan sebelum kejadian G30S/PKI, Jenderal MT Haryono terlibat perbincangan dengan ajudan beliau yang memperingatkan beliau akan keselamatannya dan keluarganya. Ajudan beliau sempat menyarankan bahwa tempat tinggal beliau harus dijaga dengan pengamanan yang sudah disediakan “Bapak harus berjaga-jaga. Kabar mengenai rencana penculikan dan pembunuhan itu barangkali benar.” Namun Pak Haryono menjawab dengan tenang.  “buat apa? Saya dan keluarga saya tak perlu dijaga.”

·        Penanya misterius

Satu hari menjelang kejadian, anak-anak Jenderal MT Haryono tengah bermain di lapangan dekat rumah mereka, namun disaat yang bersamaan terdapat sepasukan tentara datang dan melakukan Latihan baris-berbaris tak jauh dari tempat mereka bermain. Tak lama salah satu diantara mereka datang dan bertanya kepada anak-anak Jenderal MT Haryono “dik, rumah Pak Haryono itu yang mana dik ?” dengan polos anak-anak beliau menunjuk ke arah rumah mereka.

·        “Bab, kalo sudah besar hindarilah berpolitik”

Ada firasat lain yang dirasakan oleh putra sulung Jenderal MT Haryono Bapak Babab Harianto, Bapak MT Haryono sempat memberikan petuah kepada putra sulung beliau. “Bab, kalau kamu sudah besar nanti, sebaiknya hindarilah berpolitik. Karena politik itu sangat berisiko. Politik itu menghalalkan segala cara. Selagi kamu berada dalam satu kelompok, kelompok itu akan menganggapmu sebagai teman, Tetapi begitu kamu berpisah, kamu akan dianggap sebagai musuh. Persahabatan dan kebajikan yang telah kamu lakukan di masa yang sudah-sudah, akan mereka lupakan. Makanya kamu tak perlu masuk politik. Masuk tentara boleh, tapi masuk politik, sekali lagi, jangan!

 

·        Putri bungsu yang biasa menemani namun disuruh menjauh

Jenderal MT Haryono memiliki kebiasaan menanam bunga anggrek sembari mendengarkan music klasik dan ditemani oleh putri bungsu beliau yaitu Ibu Endah Marina. Ibu Endah Marina biasa menemani Ayahanda beliau dengan duduk dikursi kecil disamping beliau, namun menjelang kejadian G30S/PKI kejadian tersebut tidak lagi ada, saat ibu Endah Marina datang mendekati ayahnya namun ia disuruh menjauh.

 

·        Mimpi

Beberapa jam sebelum kejadian, putri bungsu beliau Ibu endah marina mengalami mimpi buruk, putri bungsu Bapak Haryono mendapat mimpi bahwa ayahnya diculik walaupun sudah melawan namun beliau tidak bisa karena pasukan yang akan membawa beliau berjumlah sangat banyak dan bersenjata tombak yang sangat tajam.  Diujung mimpi itu putri bungsu bapak haryono melihat bahwa para pasukan tersebut berhasil membawa beliau yang sudah tidak berdaya dan bersimbah darah.   

 

Dan ternyata mimpi itu mendekati kejadian yang pecah beberapa saat kemudain, bapak MT Haryono menjadi korban dari kebiadaban dari Pasukan G30S/PKI dan gugur dalam usia 41 tahun

 

 

 

 

Komentar