Laksamana R.E Martadinata merupakan salah satu pahlawan nasional dan merupakan tokoh Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI). Beliau lahir di Bandung 29 Maret 1921, beliau memiliki seorang istri bernama Soetiarsi Soeraputra dan dari pernikahan beliau dikaruniai 7 orang anak dari pernikahan beliau. Beliau memulai pendidikannya di HIS tahun 1934, lalu melanjutkan pendidikannya di MULO-B dan lulus pada tahun 1938, kemudian beliau melanjutkan pendidikannya di AMS Jakarta dan lulus pada tahun 1941, Pak Martadinata memang sudah memiliki ketertarikan terhadap sektro kemaritiman sehingga beliau memiliki cita-cita menjadi seorang pelaut. Untuk mewujudkan impiannya tersebut, beliau melanjutkan pendidikannya di sekolah pelayaran milik pemerintah Hindia Belanda, Zeevaart Technische School,
Namun beliau tidak sempat menyelesaikan
pendidikannya karena pendudukan Jepang di Indonesia. Kemudian beliau
melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Pelayaran (STP) Jakarta. Setelah
beliau selesai menempuh pendidikan disana, beliau kemudian diangkat menjadi
guru tetap disekolah tersebut terhitung 1 Agustus 1943. Pada 1 September 1944 Bapak Martadinata berhenti
menjadi guru di sekolah tersebut, karena beliau diterima sebagai Nahkoda Kapal Latih
Dai 28 Sakura Maru. Setelah Indonesia memproklamasika
kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Bapak Martadinata beserta teman-teman
pelautnya, segera menggalang kekuatan
dan berhasil mendirikan Badan Keamanan Rakyat Laut (BKR Laut) pada 10 September
1945, Bapak Martadinata pun ditunjuk sebagai pimpinan BKR Laut Banten. Pada 5
Oktober 1945, TKR pun terbentuk, otomatis BKR Laut berubah menjadi TKR Laut. Karena
situasi Jakarta yang sudah tidak aman maka Markas Besar TKR Laut pindah ke
wilayah Yogyakarta. Karier beliau pun terus menanjak, jabatan yang pernah di
emban oleh bapak Martadinata antara lain Perwira SO IV Staf ALRI - Oktober 1952, Kepala Biro Planning Staf ALRI, Kepala Pengawas Pembuatan Kapal di Italia dan
Komandan KALITA (Kesatuan Angkatan Laut Italia) - Januari 1959, Perwira Spl
pada KASAL - April 1959. Puncak karier beliau adalah penunjukan beliau sebagai
Menteri Panglima Angkatan Laut/Menpangal, sejak Juli 20 Juli 1959.
Kemudian pada September
1966, beliau bertugas sebagai Duta Besar Indonesia untuk Pakistan dan pangkat beliau dinaikan menjadi Laksamana.
Beliau Wafat pada 6 Oktober 1966 akibat kecelakaan Helikopter di wilayah Puncak,
Beliau dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta.
Sumber Rujukan :
https://sejarah-tni.mil.id/2019/05/03/laksamana-r-e-martadinata-ksal-termuda-konseptor-alri-profesional-dan-modern/ https://id.wikipedia.org/wiki/R._E._Martadinata https://www.merdeka.com/r-e-martadinata/profil/ https://tirto.id/laksamana-re-martadinata-loyalis-sukarno-yang-gugur-di-puncak-clPC
Komentar
Posting Komentar