Kisah Keluarga Pahlawan Revolusi
Keluarga
Jenderal Suprapto
Ada satu kisah mengenai kepandaian
beliau dalam melukis dan selera humor beliau, pada suatu hari anak-anak dari
Jenderal Suprapto dibuat tertawa dengan coretan gambar yang dibuat oleh
Jenderal Suprapto, dalam sketsa tersebut beliau menggambar sosok seorang
jenderal yang memiliki kepala yang cukup besar dan memiliki badan yang kecil
disandingkan dengan seorang prajurit yang memiliki kepala yang kecil dengan
badan yang cukup besar.
Mungkin maksud dari gambar tersebut adalah untuk seorang Jenderal maka yang diperlukan adalah “otaknya” ataupun kepintarannya, sedangkan untuk prajurit, maka yang diperlukan adalah “kekuatan fisiknya” serta masih banyak lagi coretan gambar-gambar lucu yang dibuat oleh Jenderal Suprapto yang berlatarbelakang militer. Selain pandai membuat sketsa lucu berlatar militer, Pak Prapto juga dikenal sebagai seorang ayah yang jarang marah, serta pandai bergaul kepada siapapun. Perhatian yang beliau yang ditujukan kepada anak-anaknya tidak ditujukan dalam perilaku emosional, keras, mengontrol, ataupun menghukum anak-anaknya. Apabila anak-anaknya ada yang pergi dan belum pulang hingga larut malam, beliau akan menunggu hingga pukul berapa si anak pulang ke rumah, beliau akan membukakan sendiri pintu rumah dan beliau akan bersikap diam. Maka anak-anak beliau akan tersadar bahwa kepergiannya telah membuat beliau tidak tidur karena terus menerus menunggu kepulangannya.
Adapula kisah yang terjadi menjelang
kepergian beliau , kisah pertama terjadi pada suatu hari saat Jenderal Suprapto
tengah bersama dengan putri pertamanya di ruang kerja beliau, beliau
melontarkan satu pertanyaan yang cukup ganjil “kamu sedih tidak kalo bapak
meninggal dunia?” putri pertama beliau cukup kaget dan mengatakan “bapak
ngomong apa si?” namun dialog tersebut tidak berlanjut dan berhenti hanya
sampai disana . Lalu kisah lain datang saat beliau sering sekali membawa pulang
buku-buku baru saat pulang dari kantor. Lalu menjelang kejadian memilukan
tersebut, Jenderal Suprapto masih menunggu kepulangan putri kedua beliau yang
memenangkan suatu lomba lari, namun ternyata ia harus pulang larut malam karena
pengumuman yang terus menerus diundur. Hingga kejadian memilukan malam itu
terjadi dan Jenderal Suprapto menjadi salah satu korban dari peristiwa G30S/PKI.
Komentar
Posting Komentar