Kisah Keluarga Pahlawan Revolusi Keluarga Jenderal Suprapto (Part 2) : Kepribadian Jenderal Suprapto
Kisah
Keluarga Pahlawan Revolusi
Keluarga Jenderal Suprapto (Part 2) :
Kepribadian
Jenderal Suprapto
Jenderal Suprapto memang dikenal sebagai seseorang yang istimewa, beliau tidak pernah berdomisili di luar negeri ataupun belajar bahasa secara khusus. Namun kecakapan beliau dalam berbahasa asing sangatlah mengagumkan, semua itu diperoleh dari proses otodidak yang sangat dan gigih. Beliau beberapa kali pergi ke luar negeri mendampingi Jenderal AH Nasution yang pada saat itu menjabat sebagai Menkohankam, beliau pernah beberapa kali ditawari untuk tugas ke luar negeri tapi beliau tidak berminat, menjelang peristiwa G30S/PKI beliau ditawari sebuah misi diplomatic ke Kuba namun ditolak oleh beliau. Hal itu membuktikan bahwa beliau adalah intelektual yang hebat.
Selain itu beliau juga dikenal sebagai
seseorang yang pandai bergaul, beliau gemar mengajak anak-anak beliau berpergian
ke rumah kerabat dan handai taulan ataupun sekedar berkeliling kota saat subuh
maupun malam. Pertemuan beliau dengan orang-orang saat kegiatan tersebut
berjalan sangat baik dan menyenangkan, semisal di pasar minggu atau saat
berkunjung ke kampung-kampung beliau amat menyenangi anak kecil dan menggendong
bocah-bocah. Kebiasaan ini sangat membantu mencairkan kebekuan sosial yang
terjadi jika perwira tinggi seperti beliau ketika berada di tengah kerabat,
tetangga, ataupun prajurit-prajuritnya. Jika beliau memiliki waktu senggang
beliau juga tidak segan-segan untuk mengunjungi desa-desa.
Sebelum peristiwa G30S/PKI beliau
berkesempatan untuk pulang kampung dan menjenguk Ibunda beliau, Jenderal
Suprapto merupakan anak bungsu dari 10 bersaudara. Sepulang tugas beliau
pengarahan kepada taruna AKABRI di Magelang, beliau berkesempatan untuk
‘kangen-kangenan” dan tidur semalam di rumah Ibunda beliau di kampung
halamannya. Dan ada satu fakta yang sempat terlewat di video pembahasan yang
pertama bahwa pasukan Cakrabirawa yang bertugas penjemput Jenderal Suprapto
sempat salah rumah dan justru masuk ke stasiun radio Swasta niaga (sekitar 2
rumah dari kediaman keluarga Jenderal Suprapto). Dan akhirnya pasukan tersebut
berhasil menemukan rumah Jenderal Suprapto dari informasi seseorang yang berada
di sekitar radio tersebut, karena rumah Jenderal Suprapto tidak pernah ada
penjagaan militer.
Komentar
Posting Komentar