Sultan Baabullah, sang penguasa dari Ternate

 

Sultan Baabullah 

(Raja Kesultanan Ternate 1570-1583) 





Hallo semua, kali ini saya ingin kembali membahas pahlawan nasional Indonesia yaitu Sultan Baabullah. 


      Sultan Baabullah adalah Raja Kesultanan Ternate yang menjabat pada 1570-1583, beliau lahir pada 10 Februari 1528. Beliau adalah putra sulung dari Sultan Khairun Jamilu (penguasa Ternate 1535-1570) dan permaisuri Boki Tanjung putri tertua dari Sultan Bacan, nama kecil beliau adalah Kaicil Baru. Sejak remaja beliau sudah menunjukkan karakter pemberani dan sifat ksatria, kemudian beliau masuk kedalam pasukan Ternate dan menjabat sebagai Kapita Laut jabatan tertinggi dalam pasukan militer Kesultanan Ternate dengan tugas memimpin ekspansi Kesultanan Ternate ke wilayah Sulawesi Utara dan Tengah. 28 Februari 1570 Sultan Khairun meninggal karena dibunuh oleh pasukan Portugis, beliau terbunuh karena menentang monopoli dan upaya penyebaran agama Kristen oleh misionaris Portugis, akhirnya pada 1570 Sultan Baabullah naik tahta pada usia 42 tahun. Saat membacakan pidato pengangkatan beliau sebagai Sultan Ternate, beliau bersumpah akan membalas kematian ayahnya. saya mengutip pernyataan salah satu sumber sejarah yang saya kutip dalam artikel Historia, bapak Adnan Amal "Dalam pidato penerimaan jabatan seusai dilantik sebagai Sultan Ternate ke-8, Bab –demikian panggilan akrab rakyat Ternate kepada dirinya– bersumpah menuntut balas atas kematian ayahnya,"   

 

    Adapun tindakan pertama yang beliau lakukan setelah menjabat sebagai Sultan adalah mengirimkan enam juanga (semacam perahu besar khas Ternate) ke wilayah Hitu Ambon dengan tujuan mencegah datangnya bantuan untuk pihak portugis ke Ternate dengan masing-masing juanga berisi 100 orang, pada saat yang bersamaan pula pasukan Sultan Baabullah mengepung Benteng Gamlamo di desa Kastela Ternate. Namun sayang, saat pasukan beliau tiba ternyata benteng tersebut sudah kosong. Pemimpin benteng Duarte de Menezez sudah pergi ke Laitimor Ambon. saat itu beliau tidak langsung menyerang benteng Gamlamo tersebut secara fisik melainkan lebih membiarkan orang-orang di dalam benteng menjadi semakin melemah akibat kurangnya pasokan bahan makanan. 26 Desember 1575, Portugis pun pergi meninggalkan Ternate dengan kapal yang datang dari Malaka. Sultan Baabullah juga berjanji bahwa orang-orang Portugis dalam kembali ke Ternate sebagai pedagang dan harga cengkeh yang mereka tawarkan tidak akan berubah.




3 November 1579 Sultan Baabullah menerima kunjungan penjelajah Inggris, Francis Drake yang tengah memimpin sebuah ekspedisi dan akhirnya sampai ke wilayah Ternate. Disana Drake diterima dengan sangat baik oleh Sultan Baabullah dan dijamu dengan hidangan mewah berupa nasi, ayam, air gula, dan buah-buahan dan Drake sangat terkesan. Namun sayang seribu sayang Drake tidak berhasil menegosiasikan hak eksekutif dagang bagi Inggris di wilayah Ternate, akhirnya pada 9 November 1579, rombongan Drake meninggalkan Ternate untuk melanjutkan ekspedisi ke wilayah Nusa Tenggara dan Jawa.

 

Pada masa Sultan Baabullah inilah Kesultanan Ternate mencapai masa kejayaannya, akhirnya setelah 13 tahun berkuasa pada bulan Juli 1583 Sultan Baabullah wafat diusia 55 tahun.


Sumber Rujukan : 

Historia.com (Sultan Baabullah, Pahlawan Nasional dari Ternate) 

Wikupedia.com 


Sumber foto : Historia.com (Sultan Baabullah, Pahlawan Nasional dari Ternate) dan Wikupedia.com 




Komentar